LSM FP2KB Mediasi Permasalahan Sampah Di Pasar Parabakti Desa Ciasmara


Kab Bogor-tiporosnews
Persoalan sampah yang Menumpuk di Tempat Penampungan Sementara  (TPS) di Pasar Ciasmara Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, yang sempat mencuat di media Online dan menjadi perhatian LSM Forum Pengawasan Pembangunan Kabupaten Bogor (FP2KB) harus segera diatasi dan  mencari solusi yang tepat guna memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak, Karena dampak dari adanya tumpukan sampah tersebut bisa menimbulkan bau busuk menyengat, serta kumuh saat melintasi Jalan tersebut. seharusnya ini menjadi Tugas Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) Kabupaten Bogor untuk turun ke Lapangan.

" Kita udah iuran bayar tiap bulan ke Upt. DLH wil Leuwiliang, tapi kenapa lambat untuk mengangkut sampah itu, bahkan tidak diangkut sama sekali sehingga numpuk dijalanan ". Ujar Ketua RT sekaligus Petugas Pasar.
Ada kurang lebih 100 toko yang dipungut tiap bulan Rp. 10.000, Sementara pihak dari Upt DLH meminta satu bulan itu Rp.1.000.000,00,- , Perjanjian Pihak Upt dalam 1 bulan itu 4 kali pengangkutan sementara mana buktinya, Saya sebagai RT mengkordinir pungutan Uang Sampah itu untuk memenuhi bayar ke Upt DLH agar sampah diangkut nyatanya tidak diangkut angkut, uang mah diambil tiap bulan,Tambahnya.
Menanggapi permasalahan tersebut kami LSM Forum Pengawasan Pembangunan Kabupaten Bogor langsung ke lokasi tempat pembuangan sampah, bener-bener bau busuk menyengat dan berserakan di jalanan merusak pemandangan aja, harus ada perhatian husus dari Dinas terkait, Kami juga akan mendatangi Kantor Upt DLH yg ada di Leuwiliang.

Ketika dikonfirmasi media Poros Nasional  ke Pihak DLH UPT Leuwiliang yang diwakili oleh Pengawas Lapangan Budi Prahari, menjelaskan serta bersedia di mediasi dengan pihak Pemerintah Desa Ciasmara Untuk membahas terkait persoalan Sampah tersebut,
"kita siap mengadakan dialog dengan masyarakat, dan pihak Desa Ciasmara, karena ini bukan hanya persoalan UPT Leuwiliang saja tapi juga masalah kabupaten Bogor, karena kerusakan alat berat di lokasi Pembuangan Akhir Sampah di Desa Galuga, hingga persoalan ini muncul." Tuturnya pada selasa 21/11


Mediasi dilaksanakan Di Aula Desa Ciasmara pada rabu 22/11, Pihak Desa diwakili Oleh Sekretasis Desa  Ciasmara Yusep Anwar, Dari Pihak DLH UPT Leuwiliang di wakili oleh Budi Pengawas Wilayah,Adi pengawas Ritasi dan Buyung pengawas Keamanan, Serta disaksikan oleh Ketua Umum LSM FP2KB Asep Bunhori, dalam pertemuan tersebut menghasilkan 2 keputusan yang dituangkan dalam berita Acara
1. Pemerintah Desa Siap Membayar Iuran yang dibebankan sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) setiap bulan (iuran dari masyarakat, dan kekurangannya ditanggung oleh pemerintah Desa)
2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) UPT Leuwiliang Siap mengangkut Sampah setiap 1 minggu sekali ( 4 kali dalam 1 bulan)
Sebagai bentuk pelayanan masyarakat yang profesional, Desa Ciasmara siap menampung aspirasi serta menjembatani kepentingan seluruh masyarakat desa "seperti halnya sampah, ini adalah tanggung jawab kita bersama, kepedulianpun harus kita tunjukan bersama, masyarakat, Pemdes, dan DLH harus bersinergi." tutup yusep anwar. (My/Aabun)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEREN TAUN LEUWEUNG KOLOT CIBUNGBULANG BOGOR

Waw Hati - hati !!! Pembalut Wanita Dapat Merenggang Maut

Kepengurusan LSM - FP2KB