SEREN TAUN LEUWEUNG KOLOT CIBUNGBULANG BOGOR



BogorBarat,  TASAKUR BINIMAH " Hayu Urang Sauyunan " Dina Raraga mi eling. Seren taun adalah tradisi karuhun sunda yg WARGA Leuweung Kolot Kecamatan Cibungbulang Kesatuan Adat Abah Lihin Sabondoroyot kp. Bubulak RT. 05 rw. 01, bersolek menyambut hajatan besar dan di kp. Cipakel RT. 05 RW. 05 mengadakan ruwatan ucapan syukur hasil panen. Aura hajatan mulai terasa begitu masuk ke pelataran. mulai ramai oleh warga dan tamu dari berbagai daerah sehari sebelum puncak acara Seren Taun.

 " Seren sendiri berarti seserahan atau menyerahkan, taun berarti tahun. Seren Taun dimaknai warga sebagai upacara penyerahan sedekah (tatali) hasil panen padi selama setahun serta memohon berkah pada Tuhan agar hasil panen tahun mendatang lebih meningkat. Sebagai masyarakat agraris, kehidupan masyarakat adat kasepuhan bergantung dari budidaya padi. Secara turun-temurun mereka menanam padi menggunakan sistem lahan kering atau huma maupun lahan basah atau persawahan, ritual yang sudah dilakukan sejak tahun silam". Ujar PLT kepala Desa Leweung Kolot Aan Rukmana,  SE sebutan akrab apih.

Desa Leweung Kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, panggung pertunjukan wayang golek malam harinya,  silaturahmi warga. Pameran hasil panen warga disuguhkan di sisi timur alun-alun berdampingan dengan panggung hiburan.

" Bagus itu meneruskan budaya sunda kata bahasa sunda mah ngamumule budaya sunda tapi jangan diedentifikasikan dengan keyakinan " . ungkap Dian Rosdiana, Spd Ketua HIMPAUDI Kecamatan Cibungbulang.

Kemeriahan perayaan Seren Taun semakin lengkap saat lantunan lagu dangdut penyanyi pongdut (jaipong dangdut) hampir tak putus semalam suntuk menemani warga yang berkerumun berjoget mengusir dingin.

di kp.Bubulak santunan anak yatimpun diadakan yang dihadiri oleh Anggota DPRD kab. Bogor Fraksi PPP H. Muhamad Romli,  SE.

Bersamaan dengan itu di kp. Cipakel rt. 05 rw.04 desa leuweung kolot acara Jaipongan Sementara itu, wayang golek malam suntuk, ibu-ibu sibuk mempersiapkan hidangan untuk disajikan. Maklum saja, sepanjang upacara adat Seren Taun semua tamu yang datang. Mereka dijamu dan bebas untuk menikmati hidangan.
"  punya misi untuk menyatukan masyarakat supaya tau ruwat adalah tradisi sunda, ruwat tujuannya sukuran kepada sang maha kuasa, kedepannya ada generasi muda yang meneruskan tradisi ruwat ini" pungkas sesepuh kp. Cipakel bah Imong.

Hebatnya, seluruh keperluan upacara disiapkan secara swadaya dari hasil mengumpulkan iuran kolektif dari warga. Bunyi rentetan petasan terdengar bersahutan dari alun-alun tanda dimulainya perayaan Seren Taun, Sabtu (30/09/2017).


Jatmika Fajar Sasmita, SE sebagai RW 04. disela sela acara mengatakan " ada nilai positif dan ada nilai negatif,  nilai positifnya adalah untuk mensyukuri kepada Tuhan YME melestarikan budaya sunda, nilai negatifnya kontrafersinya dengan adanya ruwatan ini mengandung musrik yg penting tidak menyimpang dari agama Islam,  kalau mengangkap ruwatan sebagai tolak bala itu yg sy tidak setuju"

Dalam setahun warga hanya sekali menanam padi, setelah panen lahan akan diistirahatkan. Mereka percaya alam perlu keseimbangan, dengan diistirahatkan maka akan memulihkan lahan agar kembali subur. Sebagai peghormatan terhadap padi yang menjadi sumber utama kehidupan mereka, masyarakat adat melakukan berbagai ritual dari padi ditanam hingga padi dipanen.

Mereka juga memercayai bahwa padi merupakan wujud seorang dewi yaitu Nyi Pohaci Sanghyang Asri. Jika mereka merawat padi dengan baik dari ditabur hingga dipanen, maka Nyi Pohaci Sanghyang akan memberi kesuburan atas hasil panen yang melimpah. Begitu pentingnya padi dalam konsep hidup masyarakat adat Pasundan, mereka pantangan membuang dan memperjualbelikan padi.

Sebagai ritual terakhir dari prosesi Seren Taun adalah upacara Ngadiukeun, atau memasukkan pocong padi ke Leuit Si Jimat oleh Pimpinan Adat yaitu Abah Lihin Sabondo Royot,  Kidung puji-pujian kepada Nyi Pohaci Sanghyang Asri dan iringan suara kecapi menambah sakral suasana acara.

Pengelolaan lahan dan hasil panen padi masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar menjadi bukti kearifan lokal untuk kemandirian dan ketahanan pangan.

Reporter :  Aabun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waw Hati - hati !!! Pembalut Wanita Dapat Merenggang Maut

Kepengurusan LSM - FP2KB