Maraknya Dugaan Pungli Sekolah Negeri/Swasta Di Kabupaten Bogor


BogorBarat - Komite Sekolah dengan wali murid mengadakan Rapat, diduga jadikan Dasar Kepala Sekolah untuk lakukan Pungutan Liar (PUNGLI) kepada wali murid.

SDN Dukuh 2 Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor.
Wali murid yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, awalnya semua wali murid dirapatkan dengan komite Sekolah dengan meminta sumbangan untuk mengadakan pembangunan perpustakaan.

"Saat rapat komite dengan Kepala Sekolah, kami diberitahukan bahwa Sekolah  akan mengadakan pembangunan perpustakaan, lalu dalam rapat, Kepala sekolah meminta kepada kami (wali murid) untuk menyumbang seikhlasnya dan tidak ditentukan, tapi ketika rapat selesai kami di pinta untuk bayar persiswa Rp.50.000 kalau dua orang Rp.75.000 ," katanya.

Saat di komfirmasi oleh tiporosnews Kepala Sekolah SDN Dukuh 2 membantah, bahwa pungutan tersebut bukan untuk bangun perpustakaan, melainkan  untuk memperbaiki plafon sekolah yang sudah rusak.

"Kami tidak ada perpustakaan, dan kami tidak punya lahan untuk bangun itu,
Jadi kami tidak memungut bangunan itu,  adapun pungutan itu kami tidak menargetkan itu kami lelang, kami mengadakan rapat gak sembarangan mas, kami pun ada dasar dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor H.Lutfi, bahwa mulai sekarang komite harus bergerak, itu ada di Permendikbudnya, mungkin orang tua wali murid itu gak ikut rapat, dan sumbangan itu untuk memperbaiki plafon yang sudah rusak dan saya pun, ada dasar dan pembina saya pun Pa Agus Pengawas UPT Pendidikan Cibungbulang sekaligus pembina saya rapatkan saja dengan komite seperti itu mas," tandasnya.

Miris ketika Komite dijadikan tameng untuk Kepala Sekolah agar Orang tua murid memberikan pungutan itu.

Laporan LSM FP2KB lagi lagi tentang Adanya temuan terkait dugaan pungli,
SDN Cemplang 1 Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor,  wali murid beli seragam sekolah Rp. 130.000, beli paket LKS dan  belum buku yg lainnya, dijual oleh pihak sekolah.

SDN 03 Karehkel Desa Leuwiliang diduga Pencairan KIP potong Rp. 50.000, bagi kelas 6 perpisahan Rp. 50.000 dibawah kelas 6 Rp. 25.000 kenang kenangan buat Guru Rp. 25.000 daftar sekolah Rp. 25.000 seragang Batik Rp. 80.000 seragam olahraga Rp. 80.000 ketika dikomfirmasi kepala Sekolah Agus Widarto tiga hari berturut turut tidak bisa ditemui dengan alasan "Rapat Rapat" ujar seorang guru inisial Fah sambil berlalu "saya tidak memiliki kewenangan" kilahnya.

harus ditindaklanjuti secara serius oleh pihak terkait. Kalangan DPRD Kabupaten Bogor menginginkan, agar kasus ini terungkap. Jika terbukti maka harus ditindak tegas.

Sanksi tegas yang dimaksud berupa pencopotan kepala sekolahnya, dan menindak tegas oknum lain yang terlibat. Apalagi ada kerja sama pihak sekolah dengan penerbit buku untuk menjual buku disekolah. Langkah ini harus dilakukan Bupati Bogor, agar menjadi efek jera bagi pelaku lainnya.

Untuk memastikan ini, KaDisdik Kabupaten Bogor H. Lutfi harus merespon laporan tersebut secepatnya ketika dikomfirmasi melalui Whatshapp  " Spy tulisan bisa jd bhn evaluasi, kalau salah2 jd susah, spt sebuah proses kalau inputnya sampah yg keluar sampah paling2 hebat jd kompos, Btl dilanjut saja bgs utk bhn info ".

Bahkan kasus ini diharapkan bisa selesai dalam pekan ini juga. Sehingga, apa yang diharapkan semua pihak Pendidikan bersih di Kabupaten Bogor ini bisa terwujud.

Kenapa masih ada aja oknum di sekolah yang nekad melakukan pungli. Padahal sudah jelas resikonya. Selain tindakan Bupati, legislator juga meminta agar Tim Saber Pungli turun menyelidikinya. Jika terbukti, masukkan ke ranah hukum dan pidanakan pelakunya. ( red )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waw Hati - hati !!! Pembalut Wanita Dapat Merenggang Maut

SEREN TAUN LEUWEUNG KOLOT CIBUNGBULANG BOGOR

Kepengurusan LSM - FP2KB